Saturday, September 7, 2013

Apa masih bisa dibilang hari bahagia?

Hari ini tepat tanggal 7 September 2013, momen yang sebenarnya tidak sedikitpun diharapkan untuk datang
Apa masih bisa disebut hari bahagia? Iya, memang ada sebagian tawa diwajah kami sebelumnya,
tapi suasana seketika berubah, dan tak ada satupun yang sanggup menyunggingkan senyum untuk melepas kepergian mamas, Nur Arif Rahmawan...
Tawa tadi benar-benar terbayar dengan banyak cucuran air mata, aku dan mereka semua hanya bisa memberi tangisan histeris untukmu, mas..
Aku yang tidak seberapa untuk mamas yang luar biasa untukku...
Mungkin orang lain atau mamas sendiri tidak begitu paham sedalam apa sayangku untuk mamas,
Bukan sayang yang ingin selalu dapat terbalaskan, bukan yang selalu inginkan pamrih
Dari awal hanya satu yang mampu membuat aku benar-benar meneteskan air mata dan galau, iya.. hanya perpisahan dengan mamas
Dulu, awal kami kenal dan mulai dekat sebagai teman baik, seakan duniaku yang sempat haus akan momen bahagia, hilang seketika dengan kedatangannya disela-sela hidup baruku disini
Mamas buat aku setiap hari tertawa dengan tingkahnya, dengan segala celotehnya dan dengan semua pikiran-pikiran konyolnya
Aku benar-benar rindu saat kami duduk di bangku paling belakang, memperhatikan dosen sambil membicarakan hal tak penting yang membuat aku tak pernah bosan dengan dosen sedatar apapun
Aku sadar suatu saat pasti harus melewati momen seperti ini, tapi tak pernah membayangkan terjadi secepat ini...
Untuk perjalanan kami, begitu banyak momen yang baik bahkan yang sangat buruk dan tidak sekalipun ingin mengulanginya, tapi disitulah pelajaran yang dapat selalu aku ingat, kami manusia sering salah :"
Aku berharap mamas benar-benar menghilangkan ingatannya tentang kesalahan yang dapat merusak kenangan bersamaku dalam hatinya, dan mematri kuat ingatannya tentangku, saat kami bersama-sama hidup bergandengan tangan sebagai teman dekat yang saling menyayangi,
Tak akan cukup air mataku mengalir untuk mengenang baaanyak sekali momen bersamanya, hanya berdua bersamanya, ya.. begitu banyak..
Kami yang selalu support dan lengkapi, memberikan kenyamanan yang tidak dapat diberikan atau didapatkan orang lain
Perpisahan ini tak pantas untuk membayar ukiran kenangan kami, pelukannya pun hanya sedikit obati sesakku, pelukan kakak untuk adiknya yang akan mulai berjalan sendiri tanpa pengawasannya :'''')
Mas, hanya satuuu harapanku dan harapan mereka, jangan pernah lupakan kami, jangan pernah lupakan aku..
Selalu bawa kenangan kita kemanapun mamas pergi, aku yang semangat supaya mamas masuk stan, dan akan terus bersemangat untuk mendukung semua hal untuk suksesmu mas..
Tapi memang bukan aku yang benar-benar rela, yang tidak lagi bisa melihat sosokmu kapanpun aku mau
Will always miss you mamas, miss you..

No comments: